PRIBAHASA


Berdiang di abu dingin
Artinya: tidak mendapat apa-apa (misalnya dari saudara, tuan rumah, dan lain-lain).

Jadi abu arang
Artinya: sudah usang atau basi (biasanya tentang pembicaraan).

Kalah jadi abu, menang jadi arang
Artinya: pertengkaran tidak akan menguntungkan pihak manapun. Atau pertengkaran akan merugikan kedua belah pihak (sama-sama rugi).

Seperti abu di atas tanggul
Artinya: tidak tetap kedudukannya (sewaktu-waktu dapat dipecat).

Terpanggang di abu hangat
Artinya: mencampuri sesuatu atau urusan orang lain yang dapat menyusahkan diri sendiri.

Gila di abun-abun
Artinya: mengharapkan sesuatu yang mustahil.

Asal ada kecil pun pada
Artinya: bila tidak mendapat banyak, sedikit pun cukup.

Tak ada rotan, akar pun jadi
Artinya: semua barang dibuat menjadi berguna.

Di mana ada gula di situ ada semut
Artinya: biasanya orang yang kaya yang selalu dikunjungi oleh orang banyak yang ikut mengecap kenikmatannya.

Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
Artinya: susah dan senang ditanggung bersama.

Ada udang di balik batu
Artinya: punya maksud yang terselubung (biasanya maksud-maksud yang picik).

Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah

Artinya: perbuatan hendaklah selalu mengingat aturan adat dan agama.

Adat diisi, lembaga dituang
Artinya: melakukan sesuatu menurut adat kebiasaan.

Adat periuk berkerak, adat lesung berdedak
Artinya: jika ingin beroleh keuntungan hendaklah seseorang dapat menanggung kesusahan dalam satu pekerjaan.

Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
Artinya: segala sesuatu ada tata caranya.

Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
Artinya: orang muda harus sabar jika merindukan sesuatu, orang tua harus tabah bila ditimpa macam-macam cobaan (kemalangan).

Adat teluk timbunan kapal
Artinya: meminta hendaklah kepada yang punya, bertanya hendaklah kepada yang pandai.

Lain yang diagak, lain yang kena
Artinya: yang dimaksudkan berlainan dengan yang didapat.

Berkepanjangan bagai agam
Artinya: perbuatan (perkataan) yang berlarut-larut.

Air beriak tanda tak dalam
Artinya: orang yang banyak bicara atau sombong biasanya kurang ilmunya.

Air besar batu bersibak
Artinya: persaudaraan akan bercerai berai apabila terjadi perselisihan.


Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
Artinya: tidak enak makan dan minum (biasanya karena terlalu bersedih atau duka sekali).

Air tenang menghanyutkan

Artinya: orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya.

Bermain air basah, bermain api lecur
Artinya: tiap pekerjaan atau usaha ada susahnya.

Bagai air di daun talas
Artinya: selalu berubah-ubah atau tidak tetap pendirian.

Air susu dibalas dengan air tuba
Artinya: kebaikan dibalas dengan kejahatan.

Memancing di air keruh
Artinya: mencari keuntungan dalam perselisihan orang lain.

Tambah air tambah sagu
Artinya: bila pekerjaan bertambah, maka penghasilannya pun akan bertambah pula.

Tiada air sungai mengalir ke hulu
Artinya: pengorbanan orang tua tidak pernah terbalas seluruhnya oleh anaknya.

Sambil menyelam minum air
Artinya: mengerjakan suatu pekerjaan sambil menyelesaikan pekerjaan yang lain.

Mengairi sawah orang
Artinya: menguntungkan orang lain.

Sebelum ajal berpantang mati
Artinya: tidak akan mati sebelum sampai waktunya.

Berguru kepalang ajar seperti bunga kembang tak jadi
Artinya: belajar harus sungguh-sungguh, jangan terputus di tengah jalan.

Dalam laut boleh diajuk, dalam hati siapa tahu
Artinya: apa yang tersembunyi di hati seseorang tidak dapat kita ketahui.

Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.
Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.

Menang jadi arang, kalah jadi abu.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.



Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Air tenang menghanyutkan.
Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Tong kosong nyaring bunyinya.
Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

Bagaikan burung di dalam sangkar.
Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Seiya sekata dalam semua keadaan.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.
Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

Jauh di mata dekat di hati
Dua orang yang tetap merasa dekat meski tinggal berjauhan.

Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.
Tambah air tambah sagu.
- Tambah banyak permintaannya, bertambah pula biayanya
- Bila bertambah anak, akan bertambah pula rezekinya

Sekali air pasang, sekali tepian beranjak; Sekali air di dalam, sekali pasir berubah.
- Setiap terjadi perubahan pimpinannya, berubah pula aturannya


Bagaikan api makan ilalang kering, tiada dapat dipadamkan lagi.
- Orang yang tidak mampu menolak bahaya yang menimpanya

Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang jua.
- Budi pekerti, amal kebaikan, akan selalu dikenang meski seseorang sudah meninggal dunia

Alang berjawab, tepuk berbatas.
- Perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik, perbuatan jahat dibalas dengan perbuatan kejahatan pula

Cuaca di langit pertanda akan panas, gabak di hulu tanda akan hujan.
- Sesuatu pasti akan ada identitas atau tanda khususnya

Orang mau seribu daya, bukan seribu dali.
- Jika menghendaki sesuatu, pasti akan mendapatkan jalan, jika tidak menghendaki, pasti mencari alasan

Enak makan dikunyah, enak kata diperkatakan.
- Sesuatu hal haruslah dimusyawarahkan terlebih dahulu

Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan.
- Hawa nafsu tidak boleh diremehkan harus dijaga sebaik-baiknya

Sekali jalan terkena, dua kali jalan tahu, tiga kali jalan jera.
- Bagaimanapun bodohnya seseorang, jika sekali tertipu, tak akan mau tertipu lagi untuk kedua kalinya

Jangan disesar gunung berlari, hilang kabut tampaklah dia.
- Hal yang sudah pasti, kerjakanlah dengan sabar tidak perlu tergesa-gesa

Sehari selembar benar, setahun selembar kain.
- Suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keyakinan dan kesabaran akan membuahkan hasil yang baik

Di mana kayu bengkok, di sana musang mengintai.
- Orang yang sedang lengah mudah dimanfaatkan oleh musuhnya

Terlalu aru berpelanting, kurang aru berpelanting.
- Segala sesuatu yang berlebihan atau kurang akan berakibat kurang baik

Menghela lembu dengan tali, menghela manusia dengan kata.
- Segala pekerjaan harus dilakukan menurut tata cara aturannya masing-masing

Lemak manis jangan ditelan, pahit jangan dimuntahkan.
- perundingan yang baik jangan disia-siakan, tetapi hendaknya dipikirkan secara dalam-dalam

Menanti-nanti bagaikan bersuamikan raja.
- Menantikan bantuan dari orang yang tidak dapat memberikan bantuan

Luka sudah hilang parut tinggal juga.
- Setiap perselisihan selalu meninggalkan bekas dalam hati orang yang berselisih, walaupun perselisihan itu sudah berakhir

Makan hati berulam rasa.
- Menderita karena perbuatan orang yang kita sayang

Untung bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas.
- Keberuntungan atau nasib manusia tiada tetap, kadang di bawah dan kadang di atas

Kalau tiada senapang, baik berjalan lapang.
- Jika tidak bersenjata atau tidak bertenaga, sebaiknya mengalah

Tidak ada komentar: